Thursday, December 20, 2012

Komunikasi Terapeutik

Komunikasi dalam keperawatan disebut dengan komunikasi terapeutik, dalamhal ini komunikasi yang dilakukan oleh seorang perawat pada saat melakukanintervensi keperawatan harus mampu memberikan khasiat therapi bagi proses penyembuhan pasien. Oleh karenanya seorang perawat harus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan aplikatif komunikasi terapeutik agar kebutuhan dankepuasan pasien dapat dipenuhi. Northouse (1998) mendefinisikan komunikasiterapeutik sebagai kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi untuk stres, mengatasi gangguan psikologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Stuart G.W (1998) menyatakan bahwakomunikasi terapeutik merupakan hubungan personal antara perawa dan klien,dalam hubungan ini perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersamadalam rangka memperbaiki pengalaman emosional klien. S.Sundeen (1990)menyatakan bahwa hubungan terapeutik adalah hubungan kerja sama yangditandai tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan pengalaman dalammembina hubungan intim yang terapeutik. Indrawati (2003) mengemukakan bahwa komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasiterapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak salingmemberikan pengertian antar perawat dengan pasien. Persoalan mendasar dankomunikasi in adalah adanya saling membutuhan antara perawat dan pasien,sehingga dapat dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi di antara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien menerima bantuan. Sedangkan Arwana(2003) menyatakan bahwa komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisadikesampingkan, namun harus direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan profesional. Akan tetapi, jangan sampai karena terlalu asyik bekerja, kemudianmelupakan pasien sebagai manusia dengan beragam latar belakang danmasalahnya.
 
Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa komunikasi terpeutik adalah komunikasi yang memiliki makna terapeutik bagi klien dan dilakukan oleh perawat untuk membantu klien mencapai kembali kondisi yang adaptif dan pootif.
B.Tujuan
Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan pribadi klien kearahyang lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan klien yangmeliputi :1.Realisi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan diriMemulai komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan dalm diri klien.Klien yang menderita penyakit kronis ataupun terminal umumnya mengalami perubahan dalam dirinya, ia tidak mampu menerima keberadaan dirinya,mengalami gambaran diri, penurunan harga diri, merasa tidak berarti dan padaakhirnya merasa putus asa dan depresi.2.Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dansaling bergantung dengan orang lain.Melalui komunikasi terapeutik, orang belajar bagaimana menerima danditerima orang lain. Dengan komunikasi yang terbuka, jujur dan menerimaklien apa adanya, perawat akan dapat meningkatkan kemampuan klien dalammembina hubungan saling percaya (Hibdon, 200). Rogers (1974) dalamAbraham dan Shanley (1997) mengemukakah bahwa hubungan mendalamyang digunakan dalam proses interaksi antara perawat dan klien merupakanarea untuk mengekspresikan kebutuhan, memecahkan masalah danmeningkatkan kemampuan koping.3.Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan sertamencapai tujuan yang reistis.Terkadang klien menetapkan ideal diri atau tujuan terlalu tinggi tanpamengukur kemampuannya. Taylor, Lilis dan La Mone (1997) mengemukakan bahwa individu yang merasa kenyataan dirinya mendekati ideal dirimempunyai harga diri yang tinggi sedangkan individu yang merasa kenyataanhidupnya jauh dari ideal dirinya akan merasa rendah diri.4.Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan sertamencapai tujuan yang reistis.
 
Klien yang mengalami gangguan identitas personal biasanya tidak mempunyai rasa percaya diri dan mengalami harga diri rendah. Melaluikomunikasi terapeutik diharapkan perawat dapat membantu klienmeningkatkan integritas dirinya dan identitas diri yang jelas.
C.Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik meningkatkan pemahaman dan membantu terbentuknyahubungan yang konstruktif meningkatkan pemahaman dan membantuterbentuknya hubungan yang konstruktif diantar perawat klien. Tidak sepertikomunikasi sosial, komunikasi ini mempunyai tujuan untuk membantu klienmencapai suatu tujuan dalam asuhan keperawatan. Oleh karena itu sangat penting bagi perawat untuk memahami prinsip dasar komunikasi terapeutik berikut ini :
1. Hubungan perawat dan klien adalah hubungan terapeutik yang salingmenguntungkan, didasarkan pada prinsip ‘humanity of nurses and clients’2.Perawat harus menghargai keunikan klien, menghargai perbedaan karakter,memahami perasaan dan perilaku klien dengan melihat perbedaan latar  belakang keluarga, budaya, dan keunikan setiap .individu.
3.
Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberimaupun penerima pesan, dalam hal ini perawat harus mampu menjaga hargadininya dan harga diri klien.4.Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya (trust)harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan danmemberikan alternatif pemecahan masalah (Stuart,1998). Hubungan saling percaya antara perawat dan klien adalah kunci dan komunikasi terapeutik.5.Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti memahami dirinya sendiriserta nilai yang dianut.6.Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dansaling menghargai.7.Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh klien.8.Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupunmental.9.Perawat haruis menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memilikimotivasi untuk mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah lakunya

sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah – masalahyang dihadapi.10.Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan mengatasi perasaan gembira, sedih, marah, keberhasilanmaupun fungsi.
D. Ciri - Ciri Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik mempunyai ciri sebagai berikut
1. Terjadi antara perawat dengan pasien
2.Mempunyai hubungan akrab3.Berfokus pada pasien yang membutuhkan bantuan
3.Perawat dengan aktif, mendengarkan dan memberikan respon pada pasien
E.Karakteristik Komunikasi Terapeutik
Ada tiga hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi terapeutik yaitusebagai berikut: (Arwani, 2003 : 54).1. Ikhlas (Genuiness)Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien barus bisa diterima dan pendekatan individu dengan verbal maupun non verbal akan memberikan bantuan kepada pasien untuk mengkomunikasikan kondisinya secara tepat.2Empati (Empathy)Merupakan sikap jujur dalam menerima kondisi pasien. Obyektif dalammemberikan penilaian terhadap kondisi pasien dan tidak berlebihan.3. Hangat (Warmth)Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan diharapkan pasien dapatmemberikan dan mewujudkan ide-idenya tanpa rasa takut, sehingga pasien bisa mengekspresikan perasaannya lebih mendalam.
F.Jenis Komunikasi Terapeutik
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku danmemungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan duniasekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993) dalam Purba (2003), komunikasiterjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik.
 
Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi (1984), danTappen (1995) dalam Purba (2003) ada tiga jenis komunikasi yaitu verbal, tertulisdan non-verbal yang dimanifestasikan secara terapeutik.
1. Komunikasi Verbal
Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatandi rumah sakit adalah pertukaran informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan tatap muka. Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dantepat waktu. Kata-kata adalah alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional, ataumenguraikan obyek, observasi dan ingatan. Sering juga untuk menyampaikanarti yang tersembunyi, dan menguji minat seseorang. Keuntungan komunikasiverbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk beresponsecara langsung.Komunikasi Verbal yang efektif harus:1) Jelas dan ringkas2) Perbendaharaan Kata (Mudah dipahami)3) Arti denotatif dan konotatif 4) Selaan dan kesempatan berbicara5) Waktu dan Relevansi6) Humor
2. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang seringdigunakan dalam bisnis, seperti komunikasi melalui surat menyurat, pembuatan memo, laporan, iklan di surat kabar dan lain- lain.Prinsip-prinsip komunikasi tertulis terdiri dari :1) Lengkap2) Ringkas3) Pertimbangan4) Konkrit5) Jelas6) Sopan7) Benar
 
Fungsi komunikasi tertulis adalah:1) Sebagai tanda bukti tertulis yang otentik, misalnya; persetujuan operasi.2) Alat pengingat/berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat yang telahdiarsipkan.3) Dokumentasi historis, misalnya surat dalam arsip lama yang digali kembaliuntuk mengetahui perkembangan masa lampau.4) Jaminan keamanan, umpamanya surat keterangan jalan.5) Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat keputusan, surat perintah,surat pengangkatan.Keuntungan Komunikasi tertulis adalah:1) Adanya dokumen tertulis2) Sebagai bukti penerimaan dan pengiriman3) Dapat meyampaikan ide yang rumit4) Memberikan analisa, evaluasi dan ringkasan5) menyebarkan informasi kepada khalayak ramai6) Dapat menegaskan, menafsirkan dan menjelaskan komunikasi lisan.7) Membentuk dasar kontrak atau perjanjian8) Untuk penelitian dan bukti di pengadilanKerugian Komunikasi tertulis adalah:1) Memakan waktu lama untuk membuatnya2) Memakan biaya yang mahal3) Komunikasi tertulis cenderung lebih formal4) Dapat menimbulkan masalah karena salah penafsiran5) Susah untuk mendapatkan umpan balik segera6) Bentuk dan isi surat tidak dapat di ubah bila telah dikirimkan7) Bila penulisan kurang baik maka akan membingungkan Si pembaca.
3. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakankata-kata. Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non-verbalyang disampaikan klien mulai dan saat pengkajian sampai evaluasi asuhan
 
keperawatan, karena isyarat non verbal menambah arti terhadap pesan verbal.Perawat yang mendektesi suatu kondisi dan menentukan kebutuhan asuhankeperawatan.Morris (1977) dalam Liliweni (2004) membagi pesan non verbal sebagai berikut:1) Kinesik Kinesik adalah pesan non verbal yang diimplementasikan dalam bentuk bahasaisyarat tubuh atau anggota tubuh. Perhatikan bahwa dalam pengalihaninformasi mengenai kesehatan, para penyuluh tidak saja menggunakan kata-kata secara verbal tetapi juga memperkuat pesan-pesan itu dengan bahasaisyarat untuk mengatakan suatu penyakit yang berbahaya, obat yang mujarab,cara memakai kondom, cara mengaduk obat, dan lain-lain.2) Proksemik Proksemik yaitn bahasa non verbal yang ditunjukkan oleh “ruang” dan “jarak”antara individu dengan orang lain waktu berkomunikasi atau antara individudengan objek.3) Haptik Haptik seringkali disebut zero proxemics, artinya tidak ada lagi jarak di antaradua orang waktu berkomunikasi. Atas dasar itu maka ada ahli kumunikasi nonverbal yang mengatakan haptik itu sama dengan menepuk-nepuk, meraba-raba,memegang, mengelus dan mencubit. Haptik mengkomunikasikan relasi andadengan seseorang.4) Paralinguistik Paralinguistik meliputi setiap penggunaan suara sehingga dia bermanfaat kalaukita hendak menginterprestasikan simbol verbal. Sebagai contoh, orang-orangMuang Thai merupakan orang yang rendah hati, mirip dengan orang jawa yangtidak mengungkapkan kemarahan dengan suara yang keras. Mengeritik oranglain biasanya tidak diungkapkan secara langsung tetapi dengan anekdot. Ini berbeda dengan orang Batak dan Timor yang mengungkapkan segala sesuatudengan suara keras.
 
5) Artifak Kita memehami artifak dalam komunikasi komunikasi non verbal dengan pelbagai benda material disekitar kita, lalu bagaimana cara benda-benda itudigunakan untuk menampilkan pesan tatkala dipergunakan. Sepeda motor,mobil, kulkas, pakaian, televisi, komputer mungkin sekedar benda. Namundalam situasi sosial tertentu benda-benda itu memberikan pesan kepada oranglain. Kita dapat menduga status sosial seseorang dan pakaian atau mobil yangmereka gunakan. Makin mahal mobil yang mereka pakai, maka makin tinggistatus sosial orang itu.6) Logo dan WarnaKreasi pan perancang untuk menciptakan logo dalam penyuluhan merupakakarya komunikasi bisnis, namun model keija m dapat ditirn dalam komunikasikesehatan. Biasanya logo dirancang untuk dijadikan simbol da suatu karayaorganisasi atau produk da suatu organisasi, terutama bagi organisasi swasta.Bentuk logo umumnya berukuran kecil dengan pilihan bentuk, warna danhuruf yang mengandung visi dan misi organisasi.7) Tampilan Fisik TubuhAcapkali anda mempunyai kesan tertentu terhadap tampilan fisik tubuh darilawan bicara anda. Kita sering menilai seseorang mulai dari warna kulitnya,tipe tubuh (atletis, kurus, ceking, bungkuk, gemuk, gendut, dan lain-lain). Tipetubuh itu merupakan cap atau warna yang kita berikan kepada orang itu. Salahsatu keutamaan pesan atau informasi kesehatan adalah persuasif, artinya bagaimana kita merancang pesan sedemikian rupa sehingga mampumempengaruhi orang lain agar mereka dapat mengetahui informasi, menikmatiinformasi, memutuskan untuk membeli atau menolak produk bisnis yangdisebarluaskan oleh sumber informasi. (Liliweri, 2007:108).
G.Fase – fase Komunikasi Terapeutik
1. Orientasi (Orientation)Pada fase ini hubungan yang terjadi masih dangkal dan komunikasi yangterjadi bersifat penggalian informasi antara perawat dan pasien. Fase inidicirikan oleh lima kegiatan pokok yaitu testing, building trust, identificationof problems and goals, clarification of roles dan contract formation.

No comments:

Post a Comment