Komunikasi dalam keperawatan disebut dengan komunikasi
terapeutik, dalamhal ini komunikasi yang dilakukan oleh seorang perawat pada
saat melakukanintervensi keperawatan harus mampu memberikan khasiat therapi
bagi proses penyembuhan pasien. Oleh karenanya seorang perawat harus
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan aplikatif komunikasi terapeutik agar
kebutuhan dankepuasan pasien dapat dipenuhi. Northouse (1998) mendefinisikan
komunikasiterapeutik sebagai kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu
klien beradaptasi untuk stres, mengatasi gangguan psikologis dan belajar
bagaimana berhubungan dengan orang lain. Stuart G.W (1998) menyatakan
bahwakomunikasi terapeutik merupakan hubungan personal antara perawa dan
klien,dalam hubungan ini perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar
bersamadalam rangka memperbaiki pengalaman emosional klien. S.Sundeen
(1990)menyatakan bahwa hubungan terapeutik adalah hubungan kerja sama
yangditandai tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan pengalaman
dalammembina hubungan intim yang terapeutik. Indrawati (2003) mengemukakan
bahwa komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasiterapeutik
termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak salingmemberikan
pengertian antar perawat dengan pasien. Persoalan mendasar dankomunikasi in
adalah adanya saling membutuhan antara perawat dan pasien,sehingga dapat
dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi di antara perawat dan pasien, perawat
membantu dan pasien menerima bantuan. Sedangkan Arwana(2003) menyatakan bahwa
komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisadikesampingkan, namun harus
direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan profesional. Akan tetapi,
jangan sampai karena terlalu asyik bekerja, kemudianmelupakan pasien sebagai
manusia dengan beragam latar belakang danmasalahnya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa komunikasi
terpeutik adalah komunikasi yang memiliki makna terapeutik bagi klien dan
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien mencapai kembali kondisi yang
adaptif dan pootif.
B.Tujuan
Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan pribadi
klien kearahyang lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan
klien yangmeliputi :1.Realisi diri, penerimaan diri dan peningkatan
penghormatan diriMemulai komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan
dalm diri klien.Klien yang menderita penyakit kronis ataupun terminal umumnya
mengalami perubahan dalam dirinya, ia tidak mampu menerima keberadaan
dirinya,mengalami gambaran diri, penurunan harga diri, merasa tidak berarti dan
padaakhirnya merasa putus asa dan depresi.2.Kemampuan membina hubungan
interpersonal yang tidak superfisial dansaling bergantung dengan orang
lain.Melalui komunikasi terapeutik, orang belajar bagaimana menerima
danditerima orang lain. Dengan komunikasi yang terbuka, jujur dan menerimaklien
apa adanya, perawat akan dapat meningkatkan kemampuan klien dalammembina
hubungan saling percaya (Hibdon, 200). Rogers (1974) dalamAbraham dan Shanley
(1997) mengemukakah bahwa hubungan mendalamyang digunakan dalam proses
interaksi antara perawat dan klien merupakanarea untuk mengekspresikan
kebutuhan, memecahkan masalah danmeningkatkan kemampuan koping.3.Peningkatan
fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan sertamencapai tujuan yang
reistis.Terkadang klien menetapkan ideal diri atau tujuan terlalu tinggi
tanpamengukur kemampuannya. Taylor, Lilis dan La Mone (1997) mengemukakan bahwa
individu yang merasa kenyataan dirinya mendekati ideal dirimempunyai harga diri
yang tinggi sedangkan individu yang merasa kenyataanhidupnya jauh dari ideal
dirinya akan merasa rendah diri.4.Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan sertamencapai tujuan yang reistis.
Klien yang mengalami gangguan identitas personal biasanya tidak
mempunyai rasa percaya diri dan mengalami harga diri rendah. Melaluikomunikasi
terapeutik diharapkan perawat dapat membantu klienmeningkatkan integritas
dirinya dan identitas diri yang jelas.
C.Prinsip
Dasar Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik meningkatkan pemahaman dan membantu
terbentuknyahubungan yang konstruktif meningkatkan pemahaman dan
membantuterbentuknya hubungan yang konstruktif diantar perawat klien. Tidak
sepertikomunikasi sosial, komunikasi ini mempunyai tujuan untuk membantu
klienmencapai suatu tujuan dalam asuhan keperawatan. Oleh karena itu sangat
penting bagi perawat untuk memahami prinsip dasar komunikasi terapeutik berikut
ini :
1.
Hubungan perawat dan klien adalah hubungan terapeutik yang salingmenguntungkan,
didasarkan pada prinsip ‘humanity of nurses and clients’2.Perawat harus
menghargai keunikan klien, menghargai perbedaan karakter,memahami perasaan dan
perilaku klien dengan melihat perbedaan latar
belakang keluarga, budaya, dan keunikan setiap .individu.
3.
Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri
pemberimaupun penerima pesan, dalam hal ini perawat harus mampu menjaga
hargadininya dan harga diri klien.4.Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya
hubungan saling percaya (trust)harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali
permasalahan danmemberikan alternatif pemecahan masalah (Stuart,1998). Hubungan
saling percaya antara perawat dan klien adalah kunci dan komunikasi
terapeutik.5.Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti memahami
dirinya sendiriserta nilai yang dianut.6.Komunikasi harus ditandai dengan sikap
saling menerima, saling percaya dansaling menghargai.7.Perawat harus memahami,
menghayati nilai yang dianut oleh klien.8.Perawat harus menyadari pentingnya
kebutuhan pasien baik fisik maupunmental.9.Perawat haruis menciptakan suasana
yang memungkinkan pasien memilikimotivasi untuk mengubah dirinya baik sikap
maupun tingkah lakunya
sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah –
masalahyang dihadapi.10.Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara
bertahap untuk mengetahui dan mengatasi perasaan gembira, sedih, marah,
keberhasilanmaupun fungsi.
D.
Ciri - Ciri Komunikasi Terapeutik
Komunikasi
terapeutik mempunyai ciri sebagai berikut
1.
Terjadi antara perawat dengan pasien
2.Mempunyai
hubungan akrab3.Berfokus pada pasien yang membutuhkan bantuan
3.Perawat
dengan aktif, mendengarkan dan memberikan respon pada pasien
E.Karakteristik
Komunikasi Terapeutik
Ada tiga hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi
terapeutik yaitusebagai berikut: (Arwani, 2003 : 54).1. Ikhlas (Genuiness)Semua
perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien barus bisa diterima dan pendekatan
individu dengan verbal maupun non verbal akan memberikan bantuan kepada pasien
untuk mengkomunikasikan kondisinya secara tepat.2Empati (Empathy)Merupakan
sikap jujur dalam menerima kondisi pasien. Obyektif dalammemberikan penilaian
terhadap kondisi pasien dan tidak berlebihan.3. Hangat (Warmth)Kehangatan dan
sikap permisif yang diberikan diharapkan pasien dapatmemberikan dan mewujudkan
ide-idenya tanpa rasa takut, sehingga pasien bisa mengekspresikan perasaannya
lebih mendalam.
F.Jenis
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku
danmemungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan
duniasekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993) dalam Purba (2003),
komunikasiterjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik.
Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi
(1984), danTappen (1995) dalam Purba (2003) ada tiga jenis komunikasi yaitu
verbal, tertulisdan non-verbal yang dimanifestasikan secara terapeutik.
1.
Komunikasi Verbal
Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan
keperawatandi rumah sakit adalah pertukaran informasi secara verbal terutama
pembicaraan dengan tatap muka. Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dantepat
waktu. Kata-kata adalah alat atau simbol yang dipakai untuk mengekspresikan ide
atau perasaan, membangkitkan respon emosional, ataumenguraikan obyek, observasi
dan ingatan. Sering juga untuk menyampaikanarti yang tersembunyi, dan menguji
minat seseorang. Keuntungan komunikasiverbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan
tiap individu untuk beresponsecara langsung.Komunikasi Verbal yang efektif
harus:1) Jelas dan ringkas2) Perbendaharaan Kata (Mudah dipahami)3) Arti
denotatif dan konotatif 4) Selaan dan kesempatan berbicara5) Waktu dan
Relevansi6) Humor
2.
Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
seringdigunakan dalam bisnis, seperti komunikasi melalui surat menyurat,
pembuatan memo, laporan, iklan di surat kabar dan lain- lain.Prinsip-prinsip
komunikasi tertulis terdiri dari :1) Lengkap2) Ringkas3) Pertimbangan4)
Konkrit5) Jelas6) Sopan7) Benar
Fungsi komunikasi tertulis adalah:1) Sebagai tanda bukti
tertulis yang otentik, misalnya; persetujuan operasi.2) Alat pengingat/berpikir
bilamana diperlukan, misalnya surat yang telahdiarsipkan.3) Dokumentasi
historis, misalnya surat dalam arsip lama yang digali kembaliuntuk mengetahui
perkembangan masa lampau.4) Jaminan keamanan, umpamanya surat keterangan
jalan.5) Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat keputusan, surat perintah,surat
pengangkatan.Keuntungan Komunikasi tertulis adalah:1) Adanya dokumen tertulis2)
Sebagai bukti penerimaan dan pengiriman3) Dapat meyampaikan ide yang rumit4)
Memberikan analisa, evaluasi dan ringkasan5) menyebarkan informasi kepada
khalayak ramai6) Dapat menegaskan, menafsirkan dan menjelaskan komunikasi
lisan.7) Membentuk dasar kontrak atau perjanjian8) Untuk penelitian dan bukti
di pengadilanKerugian Komunikasi tertulis adalah:1) Memakan waktu lama untuk
membuatnya2) Memakan biaya yang mahal3) Komunikasi tertulis cenderung lebih
formal4) Dapat menimbulkan masalah karena salah penafsiran5) Susah untuk
mendapatkan umpan balik segera6) Bentuk dan isi surat tidak dapat di ubah bila
telah dikirimkan7) Bila penulisan kurang baik maka akan membingungkan Si
pembaca.
3.
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non-verbal adalah pemindahan pesan tanpa
menggunakankata-kata. Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan
pesan kepada orang lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan
non-verbalyang disampaikan klien mulai dan saat pengkajian sampai evaluasi
asuhan
keperawatan, karena isyarat non verbal menambah arti terhadap
pesan verbal.Perawat yang mendektesi suatu kondisi dan menentukan kebutuhan
asuhankeperawatan.Morris (1977) dalam Liliweni (2004) membagi pesan non verbal
sebagai berikut:1) Kinesik Kinesik adalah pesan non verbal yang
diimplementasikan dalam bentuk bahasaisyarat tubuh atau anggota tubuh.
Perhatikan bahwa dalam pengalihaninformasi mengenai kesehatan, para penyuluh
tidak saja menggunakan kata-kata secara verbal tetapi juga memperkuat
pesan-pesan itu dengan bahasaisyarat untuk mengatakan suatu penyakit yang
berbahaya, obat yang mujarab,cara memakai kondom, cara mengaduk obat, dan
lain-lain.2) Proksemik Proksemik yaitn bahasa non verbal yang ditunjukkan oleh
“ruang” dan “jarak”antara individu dengan orang lain waktu berkomunikasi atau
antara individudengan objek.3) Haptik Haptik seringkali disebut zero proxemics,
artinya tidak ada lagi jarak di antaradua orang waktu berkomunikasi. Atas dasar
itu maka ada ahli kumunikasi nonverbal yang mengatakan haptik itu sama dengan
menepuk-nepuk, meraba-raba,memegang, mengelus dan mencubit. Haptik
mengkomunikasikan relasi andadengan seseorang.4) Paralinguistik Paralinguistik
meliputi setiap penggunaan suara sehingga dia bermanfaat kalaukita hendak
menginterprestasikan simbol verbal. Sebagai contoh, orang-orangMuang Thai
merupakan orang yang rendah hati, mirip dengan orang jawa yangtidak
mengungkapkan kemarahan dengan suara yang keras. Mengeritik oranglain biasanya
tidak diungkapkan secara langsung tetapi dengan anekdot. Ini berbeda dengan
orang Batak dan Timor yang mengungkapkan segala sesuatudengan suara keras.
5) Artifak Kita memehami artifak dalam komunikasi komunikasi non
verbal dengan pelbagai benda material disekitar kita, lalu bagaimana cara
benda-benda itudigunakan untuk menampilkan pesan tatkala dipergunakan. Sepeda
motor,mobil, kulkas, pakaian, televisi, komputer mungkin sekedar benda.
Namundalam situasi sosial tertentu benda-benda itu memberikan pesan kepada
oranglain. Kita dapat menduga status sosial seseorang dan pakaian atau mobil
yangmereka gunakan. Makin mahal mobil yang mereka pakai, maka makin
tinggistatus sosial orang itu.6) Logo dan WarnaKreasi pan perancang untuk
menciptakan logo dalam penyuluhan merupakakarya komunikasi bisnis, namun model
keija m dapat ditirn dalam komunikasikesehatan. Biasanya logo dirancang untuk
dijadikan simbol da suatu karayaorganisasi atau produk da suatu organisasi,
terutama bagi organisasi swasta.Bentuk logo umumnya berukuran kecil dengan
pilihan bentuk, warna danhuruf yang mengandung visi dan misi organisasi.7)
Tampilan Fisik TubuhAcapkali anda mempunyai kesan tertentu terhadap tampilan
fisik tubuh darilawan bicara anda. Kita sering menilai seseorang mulai dari
warna kulitnya,tipe tubuh (atletis, kurus, ceking, bungkuk, gemuk, gendut, dan
lain-lain). Tipetubuh itu merupakan cap atau warna yang kita berikan kepada
orang itu. Salahsatu keutamaan pesan atau informasi kesehatan adalah persuasif,
artinya bagaimana kita merancang pesan sedemikian rupa sehingga
mampumempengaruhi orang lain agar mereka dapat mengetahui informasi,
menikmatiinformasi, memutuskan untuk membeli atau menolak produk bisnis
yangdisebarluaskan oleh sumber informasi. (Liliweri, 2007:108).
G.Fase
– fase Komunikasi Terapeutik
1. Orientasi (Orientation)Pada fase ini hubungan yang terjadi
masih dangkal dan komunikasi yangterjadi bersifat penggalian informasi antara
perawat dan pasien. Fase inidicirikan oleh lima kegiatan pokok yaitu testing,
building trust, identificationof problems and goals, clarification of roles dan
contract formation.
No comments:
Post a Comment