Thursday, December 20, 2012

ROM (Range Of Motion)

Definisi Range Of Motion (ROM) Pengertian adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Dapat juga di artikan Range of motion atau rentang gerak merupakan jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, dan transfersal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan dan belakang. Potongan transfersal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah. Range of Motion (ROM) adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan dan untuk gerakan awal ke dalam suatu program intervensi terapeutik. Gerakan dapat dilihat sebagai tulang yang digerakkan oleh otot atau pun gaya ekternal lain dalam ruang geraknya melalui persendian. • Bila terjadi gerakan, maka seluruh struktur yang terdapat pada persendian tersebut akan terpengaruh, yaitu: otot, permukaan sendi, kapsul sendi, fasia, pembuluh darah dan saraf. • Gerakan yang dapat dilakukan sepenuhnya dinamakan range of motion (ROM). • Untuk mempertahankan ROM normal, setiap ruas harus digerakkan pada ruang gerak yang dimilikinya secara periodic. • Faktor-faktor yang dapat menurunkan ROM, yaitu penyakit-penyakit sistemik, sendi, nerologis ataupun otot; akibat pengaruh cedera atau pembedahan; inaktivitas atau imobilitas • Dari sudut terapi, aktivitas ROM diberikan untuk mempertahankan mobilitas persendian dan jaringan lunak untuk meminimalkan kehilangan kelentukan jaringan dan pembentukan kontraktur. • Teknik ROM tidak termasuk peregangan yang ditujukan untuk memperluas ruang gerak sendi. Jenis-jenis Range Of Motion (ROM) 1. ROM Pasif ROM pasif, yaitu latihan ROM yang di lakukan pasien dengan bantuan perawat setiap gerakan (pasien dengan kekuatan 50%).  Indikasi indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien usia lanjut dengan mobilitas terbatas, pasien tirah baring total, atau pasien dengan paralisis ekstermitas total. Rentang gerak pasif ini berguna untuk mempertahankan kelenturan (fleksibilitas) otot-otot dan persendian.  Prinsip melakukan latihan pasif : 1. Mengkaji pasien dan rencanakan program latihan yang sesuai untuk pasien. 2. Memberi tahu pasien tentang tindakan yang akan di lakukan, area yang akan digerakkan, dan perannya dalam latihan. 3. Jaga privasi pasien. 4. Mengatur pakaian yang dapat menyebabkan hambatan pada gerakan, dan jika ada kemungkinan pembengkakan pada tangan, maka lepaskan semua perhiasan. 5. Angkat selimut jika diperlukan, 6. Anjurkan pasien berbaring dalam posisi nyaman. 7. Lakukan latihan ROM Yang perlu diperhatikan:  Untuk mencegah ketegangan otot atau cidera sangga ektermitas bagian atas atau bawah sendi yang di perlukan.  Pegang ektermitas dengan kuat dan nyaman  Gerakkan ektermitas dengan halus dan perlahan  Jika terjadi ketegangn makan hentikan gerakan sementara berikan tekanan lembut dan rileks 2. ROM Aktif ROM aktif yaitu latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh pasien tanpa bantuan perawat dari setiap gerakan yang dilakukan (pasien aktif atau gengan kekuatan 75%). Indikasi Indikasi latihan aktif adalah semua pasien yang yang dirawat dan mampu melakukan ROM sendiri dan kooperatif. Hal ini berguna untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi, serta penampilan kognitif.  Prinsip melakukan ROM aktif :  Jelaskan apa yang akan dilakukan dan tujuan kegiatan tersebut.  Anjurkan pasien bernafas normal selama latihan.  Intruksi yang di tujukan pada klien untuk melakukan latihan rentang pergerakan persendian sebagai berikut:  Lakukan setiap latihan rentang pergerakan sendi seperti yang diajarkan  Lakukan gerakan secara sistematis  Lakukan setiap latihan sebanyak tiga kali  Lakukan setiap seri latihan dua kali sehari. Gerakan pada ROM  Fleksi, yaitu gerakan menekuk persendian.  Ekstensi, yaitu gerakan meluruskan persendian.  Abduksi, yaitu gerakan satu anggota tubuh ke arah mendekati aksis tubuh.  Adduksi, yaitu gerakan satu anggota tubuh ke arah menjauhi aksis tubuh.  Rotasi, yaitu gerakan memutar atau menggerakkan satu bagian melingkari aksis tubuh.  Pronasi, yaitu gerakan memutar ke bawah.  Supinasi, yaitu gerakan memutar ke atas.  Inversi, yaitu gerakan ke dalam.  Eversi, yaitu gerakan ke luar. Teknik teknik gerakan ROM Latihan Rentang Pergerakan menurut Potter & Perry (2005, p.1200). 1. Leher, spina servikal a. Fleksi :Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45° b. Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45° c. Hiperektensi: Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45° d. Fleksi lateral :Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap bahu, rentang 40-45° e. Rotasi : Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang 180°. 2. Bahu a. Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala, rentang 180°. b. Ekstensi :Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180°. c. Hiperektensi :Menggerakkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60°. d. Abduksi : menaikkan lengan keposisi samping diatas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala e. Adduksi : menurunkan lengan kesamping dan menyilang tubuh sejauh mungkin. f. Rotasi dalam : Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90°. g. Rotasi luar : Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala, rentang 90° h. Sirkumduksi : Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360°. 3. Siku a. Fleksi :Menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak kedepan sendi bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150°. b. Ekstensi :Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150°.

No comments:

Post a Comment